Barongan Sebagai Media
Dakwah Islam di Kecamatan Gemuh
Kabupaten
Kendal
Oleh
Faqih Adnan Arsyad
Program Studi Akhlak Tasawuf
Sekolah Tinggi Agama Islam Sunan Pandanaran
Pendahuluan
Tidak ada yang tahu bahwa kesenian
tradisional Barongan adalah kesenian yang di pakai oleh para Ulama dan tokoh
masyarakat, untuk mengenalkan ajaran agama Islam di salah satu daerah yang ada
dikabupaten Kendal. Dan tidak ada yang menyangka kesenian yang selama ini
dikenal dengan kesurupannya sebagai daya tarik dan kesetananya ini masih ada
dan terjaga sampai sekarang.
Kabupaten kendal dikenal dengan
masyarakatnya yang jiwa keagamaannya nomer satu dibandingkan dengan daerah
lain. Tidak semua masyarakatnya menganut agama Islam. Tetapi kerukunan dalam
kehidupan sehari-hari ini menunjukkan bahwa masyarakat di kabupaten Kendal ini
mengedepankan toleransi beragama. Dalam sejarah dijelaskan bahwa sebenarnya
daerah kabupaten Kendal ini dulunya adalah sebuah hutan. Yang masih perawan,
penduduknya pun sedikit, dan mayoritas masih memeluk kepercayaan pada hal gaib
atau yang beraroma mistis.
Bagaimana Islam bisa masuk di dalam
masyarakat dan dapat diterima? Bagaimana Islam itu mengajarkan kepercayaan akan
tuhan itu satu? Sedangkan masyarakatnya mempercayai hal-hal mistis, bisa
dibilang tidak beragama. Pendekatan apakah yang dilakukan para Ulama? Semuanya
akan kita bahas didalam tulisan saya ini. Dan memang penelitian saya ini jauh
dari sempurna karena memang kurangnya bahan untuk membuktikan kebenaran tentang
sejarah ini, tetapi beberapa pakar Barongan yang sudah saya tanya semuanya
menyebutkan hal yang sama.
Pendekatan Kebudayaan.
Pada zaman Belanda mulai masuk
kekawasan Semarang, para tokoh agama mulai resah dan gelisah. Terutama para
Kyai yang ada di daerah Kaliwungu, karena apa? Karena sedak adanya Belanda
masuk didaerah semarang para santri yang belajar di daerah Kaliwungu mlai
ketakutan dan tidak nyaman dalam belajar. Para Kyaitidak tinggal diam karena
memang belanda masuk ke daerah tersebut itu tidak hanya untuk memperluas
wilayah kekuasaannya. Tetati juga menyebarkan Agama Kristen kepada masayarakat
sekitar.
Terobosan yang dilakukan para Ulama
dan Kyai adalah dengan mengirimkan para santri yang sudah menguasai ajaran
agama Islam untuk diterjunkan didalam masyarakat di daerah-daerah terpencil
diKabupaten Kendal. Kenapa cuma dikabupaten Kendal? Karena di daerah Semarang
semuanya sudah di kuasai penjajah. Memang sulit untuk menyebarkan agama Islam
kepada masyarakat yang memnga benar-benar tidak mengerti Islam. Mulailah para
santri yang dikirim oleh Kyainya berfikir keras dan mencoba untuk berdakwah
dengan cara Wali Songo yang dulu juga dengan menggunakan kebudayaan yang ada
didalam masyarakat. Dan akhirnya menemukan kebudayaan yang pas untuk dimasukkan
ajaran Islam di dalamnya. Yaitu kesenian Barongan.
Kesenian Barongan adalah sebuah
kesenian tradisional yang ada didalam masyarakat Kabupaten Kendal yang sudah
dari dulu ada. Para santri menjadikan kesenian tersebut sebagai jalan untuk
memeperkenalkan Islam dan mempromosikan ajaran Islam tanpa menghilangkan atau
mengurangi tatanan Barongan tersebut. Mulai dengan kesurupannya, gerakannya,
sampai musicnya masih seperti aslinya. Bahkan ada penambahan seperti Buroq. Menambahkan
lagu Shalawat didalam permainan Barongan, menambahkan Syiiran tentang
pengertian ajaran Islam. Mulai ada perubahan dalam waktu permainan yaitu ketika
waktu shalat datang semuanya pada istirahat, dan setelah shalat diisi dengan
ceramah agama.
Cara seperti ini dinilai sangat
efektif karena, masyarakat mulai mengenal Islam dan mulai bertanya kepada para
santri yang dikirim itu. Mulailah para santri membuka pengajian-pengajian umum
bagi masyarakat, tanpa meninggalkan kesenian Barongan. Kesenian ini tetap
sebagai cara untuk menarik perhatian para masyarakat sekitar. Semakin lama
semakin banyak masyarakat yang tertarik kepada Islam, para santri itu mulai
membuat lembaga pendidikan Islam yaitu Pondok Pesantren-Pondok Pesantren. Ini
juga menjadi awal sejarah banyaknya Pondok Pesantren yang ada di kabupaten
Kendal. Memang tidaklah sulit menyebarkan ajaran Islam di Kendal, masyarakatnya
dikenal dengan masyarakat yang sangat ramah dan mudah menerima sesuatu yang baru
tidak seperti daerah-daerah lain. Beda dengan Wayang, kesenian ini tidak bisa
diterima karena memang wayang tidak mencerminkan keadaan masyarakat Kendal yang
suka dengan nuansa ramai. Para pakar sejarah barongan menyebutkan beberapa
tambahan permainan ini murni dari para Ulama, yang menggunakan barongan sebagai
media dakwahnya. Seperti yang dibicarakan oleh bapak Kiswanto yang mengatakan
bahwa dahulu Barongan hanya barongan saja. Tidak ada tambahan yang lain
sekarang sudah maju ada: Dawangan, Jaran eblek, Manuk Beri, Buroq. Sampai
sekarang kesenian ini masih bertahan dan banyak peminatnya. Di setiap desa di
kecamatan Gemuh memiliki kesenian tersebut tetapi sekarang hanya tinggal beberapa
desa yang masih memiliki kesenian tersebut.
Kesimpulan
Kesenian barongan adalah kesenian
tradisional masyarakat kabupaten Kendal yang digunakan sebagai media dakwah
Islam oleh para santri, yang dikirim kedaerah terpencil untuk menangkis
Kristenisasi yang dilakukan Belanda. Sampai sekarang kesenian ini masih ada dan
sebagai hiburan ketika ada suatu acara yang berbau Islam seperti Khitanan,
Nikahan, dll. Nilai- nilai yang diambil dari tulisan saya ini adalah kita dapat
mengetahui bahwa kesenian apapun bisa dijadikan media dakwah Islam. Walaupun kesenian
ini jauh dari ajaran Islam. Mencoba untuk bisa menerima kebudayaan masyarakat
tanpa harus meninggalkannya. Menganut agama Islam tidak harus memasukkan
kebudayaan asli Islam, tetapi mencoba untuk memasukkan saja ajaran-ajarannya
tidak menggantinya.
Waw mantap bener. Sekarang saya sudah tahu sejarahnya barongan yang tadinya cuma bisa melihat2 saja.
BalasHapus